Yayasan Islam Al-Hamidiyah
Berita
Home / Berita

Gelar Rapat Koordinasi Nasional, LPBI NU Jadikan Al-Hamidiyah sebagai Tuan Rumah

Minggu, 04 Juni 2023 Oleh Kajis 763 kali

DEPOK – Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Nahdlatul Ulama (NU) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bertempat di Pesantren Al-Hamidiyah Depok. Rakornas yang dirangkai dengan Seminar Nasional tentang “Paradigma Baru Bencana dan Perubahan Iklim sebagai Penggerak Ekologi Spiritual” itu berlangsung pada Jumat-Ahad, 2-4 Juni 2023.


Marti Alifa F, S.Psi, Wakil Direktur Pendidikan Yayasan Islam Al-Hamidiyah (YIA), mengungkapkan rasa syukur dan menyambut baik kerjasama LPBI NU dengan Pesantren Al-Hamidiyah tersebut.

“Pesantren Al-Hamidiyah dengan segenap civitasnya, para pendidik, kiai, dan santri akan berusaha menjalankan program Pesantren Hijau, terlebih lagi sejumlah santri dikukuhkan sebagai Penggerak Peduli Lingkungan,” ungkap putri dari Almarhum dr. H. Fahmi D. Saifuddin ini.


Kepala Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah Depok, Prof. Dr. K.H. Oman Fathurahman, M.Hum mengucapkan terima kasih kepada PBNU atas kepercayaannya menjadikan Al-Hamidiyah sebagai tuan rumah Rakornas LPBI NU.


“Ini sangat penting, pesantren terlibat dalam kegiatan penanggulangan bencana, karena pesantren bagian dari ekosistem NU yang sangat strategis untuk menyemai gagasan yang disampaikan ketua umum PBNU sebagai ekologis spiritual, yakni merawat bumi, menjaga semesta, dan hidup secara sehat yang juga merupakan amanat agama, rahmatan lil 'alamin,” tuturnya.

Kiai Oman juga berharap acara ini bisa bermanfaat membuka cakrawala santri tentang mitigasi bencana, pesantren hijau, membuang sampah pada tempatnya, ketertiban, dan empati karena hal ini akan menjadi modal yang baik bagi mereka ke depan sebagai kader bangsa.


Dalam acara pembukaan Rakornas, Direktur Utama YIA dr. H. Imam Susanto, Sp.B., Sp.BP-RE(K) menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pimpinan PBNU, melalui LPBI NU, yang telah memilih Pesantren Al-Hamidiyah sebagai Pesantren penggerak dan prototipe dalam program Pesantren Hijau dari total tujuh titik pondok pesantren yang tersebar di Indonesia.

“Kami berharap acara ini akan memberikan kontribusi terhadap realisasi visi dan misi LPBI NU yakni ‘Terwujudnya masyarakat yang memiliki ketahanan dan adaptif terhadap bencana serta menurunnya daya dukung lingkungan dan perubahan iklim’. Di samping itu juga sebagai manifestasi semboyan PBNU yakni 'Merawat Jagat Membangun Peradaban',” tutur putra Almaghfurlah K.H. Achmad Sjaichu ini.



Ketua LPBI NU, Dr. Tb. Ace Hasan Syadzily, M.Si., berbahagia bahwa Rakornas di Pesantren Al-Hamidiyah  ini dihadiri oleh 22 pengurus wilayah LPBI NU dari Bengkulu, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Riau, NTB, Maluku, Jakarta, serta para pengurus cabang LPBI NU di daerah yang rawan bencana.

"Tujuan yang paling utama Rakornas ini, kami ingin melakukan konsolidasi penguatan, kelembagaan LPBI se-Indonesia. Kami ingin bahwa melalui penugasan yang diberikan oleh Ketua Umum PBNU kepada kami, LPBI NU dapat terkonsolidasi dengan baik dan hadir di tengah masyarakat di kala masyarakat sedang mengalami bencana," ucapnya.



Sementara itu, Ketua Umum PBNU, Dr. (H.C.) K.H. Yahya Cholil Staquf menyatakan terharu bisa berkunjung ke pesantren yang didirikan oleh Kiai Sjaichu yang ketokohannya tidak asing lagi.


"Saya merasa terharu bahwa hari ini PBNU diizinkan untuk menggelar kegiatan Rakornas di Al-Hamidiyah. Pesantren ini diwariskan dan menjadi legacy dari salah seorang pemimpin NU Allahu yarham Kiai Achmad Sjaichu. Beliau merupakan kader NU yang pertama kali melakukan lompatan besar dari pesantren langsung ke panggung internasional,” tutur Gus Yahya.

 


Dalam acara ini, 40 Santri Pesantren Al-Hamidiyah dikukuhkan sebagai penggerak lingkungan oleh Ketua LPBI NU, Dr. Tb. Ace Hasan Syadzily, M.Si., dan dihadiri pula oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M.

Pada siang hari, seminar sesi pertama diisi oleh para pakar dan praktisi di antaranya; Agus Justianto, Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari KLHK; Prof. Agus Zainal Arifin, Kepala Pusdatin Kemensos; Jarwansyah, M.M., Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB; Prof. DR. K.H. Oman Fathurahman, M. Hum, Kepala Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah, Depok; dan Alissa Wahid, Ketua PBNU.

Sedangkan pada sesi kedua seminar tersebut, tampil Marlis Afridah, Founder & CEO Green Network Indonesia; Dr. Istiana Maftuchah, Pengamat dan Praktisi Sustainable Finance; Dr. Riza Suarga, Founder Indonesia Carbon Trade Association; dan Nisya Saadah, Penggagas Pesantren Ekologi.


Acara ini sukses berkat kerja sama yang baik antara panita dari LPBI NU; Maskut Candranegara (Ketua Panitia); M. Arief Rosyid Hasan (Sekretaris) dan dari Al-Hamidiyah; K.H. Abdul Rasyid Marhaly (Koordinator); Dwi Alfiani R (Sekretaris) beserta seluruh tim panitia. 


Pewarta: Atunk/Mun'im
Foto: Raja

Galeri