“Revitalizing Aromatherapy Candles: Harnessing the Power of Used Cooking Oil”

Pemanfaatan limbah minyak jelantah dalam pembuatan lilin aromaterapi merupakan langkah yang cerdas dalam menjaga lingkungan sekaligus menciptakan produk yang bermanfaat. Proses pembuatan lilin aromaterapi ini dimulai dengan pengumpulan minyak jelantah yang biasanya dihasilkan dari kegiatan memasak. Minyak jelantah ini kemudian disaring dan dimurnikan agar dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan lilin. Langkah ini tidak hanya mengurangi pencemaran lingkungan akibat pembuangan minyak jelantah, tetapi juga menghemat sumber daya alam yang diperlukan untuk menghasilkan bahan-bahan lilin lainnya.

Selanjutnya, minyak jelantah yang telah disiapkan dicampur dengan stearin, produk hasil pengolahan crude palm oil, untuk memberikan bentuk padat pada lilin. Minyak esensial dari berbagai jenis tanaman untuk memberikan aroma yang menyegarkan dan terapeutik juga dapat ditambahkan pada lilin aromaterapi, misalnya, minyak lavender untuk relaksasi atau minyak peppermint untuk meningkatkan semangat. Campuran ini kemudian dilelehkan dan dicetak menjadi bentuk lilin yang diinginkan.

Hasilnya adalah lilin aromaterapi yang tidak hanya menyediakan cahaya lembut, tetapi juga menghadirkan manfaat kesehatan dan relaksasi melalui aroma terapinya. Dengan cara ini, kita dapat mengurangi limbah minyak jelantah yang merusak lingkungan sekaligus menciptakan produk yang berdaya guna dan berwawasan ekologi. Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga bumi kita, pembuatan lilin aromaterapi dari limbah minyak jelantah dapat menjadi alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Penulis: Suryati, S.Si

Editor: Humas YIA